Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian MP-ASI Dini Pada Bayi Usia >6-12 Di Puskesmas Andalas Kota Padang Tahun 2024

Pemberian MP-ASI dini sebelum 6 bulan tidak dianjurkan karena ASI cukup sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Data Dinas Kesehatan Kota Padang (2023) menunjukkan cakupan ASI eksklusif tahun 2022 sebesar 67,7%, masih di bawah target 80% dengan Puskesmas Andalas mencatat angka terendah kedua sebesar 51,1%. Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan antara paritas, umur ibu, pekerjaan ibu, dan pendapatan keluarga dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi usia >6-12 bulan di Puskesmas Andalas Kota Padang Tahun 2024.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan populasi 78 ibu yang memiliki bayi usia >6-12 bulan yang berkunjung ke Puskesmas Andalas pada September-Oktober 2024. Sampel berjumlah 49 orang diambil menggunakan teknik Accidental Sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis Univariat, Bivariat, dan Multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75,5% responden memberikan MP-ASI dini. Sebagian kecil responden memiliki paritas berisiko (28,6%), umur ibu berisiko (36,7%), ibu bekerja (40,8%), dan pendapatan keluarga tinggi (73,5%). Uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan antara paritas dan MP-ASI dini (p=0,466), namun ada hubungan signifikan antara umur ibu (p=0,036), pekerjaan ibu (p=0,016), dan pendapatan keluarga (p=0,021) dengan pemberian MP-ASI dini. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pekerjaan ibu adalah variabel yang paling berhubungan dengan pemberian MP-ASI dini (p=0,003).
Dapat disimpulkan bahwa umur ibu, pekerjaan ibu, dan pendapatan keluarga berhubungan dengan pemberian MP-ASI dini dengan pekerjaan ibu sebagai faktor paling mempengaruhi. Disarankan agar ibu muda, ibu bekerja, dan keluarga dengan pendapatan rendah meningkatkan pengetahuan melalui sosialisasi di puskesmas atau posyandu terkait pemberian MP-ASI yang tepat.