FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)DI NAGARI SIGUNTUR, DUKU DAN TARATAK WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARUNG-BARUNG BALANTAI TAHUN 2025

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ALIFAH PADANG
Skripsi, Januari 2025

LEILIANA IRDHANIA
23152011017

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Nagari Siguntur, Duku dan Taratak Wilayah Kerja Puskesmas Barung-Barung Balantai Tahun 2025
xii + 65 Halaman + 10 Tabel + 2 Gambar + 10 Lampiran

ABSTRAK
Penyebab kematian neonatal di Indonesia pada tahun 2020, sebesar 35,2% adalah kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), faktor-faktor penyebab kejadian BBLR yaitu; faktor ibu, faktor bayi, dan faktor lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Nagari Siguntur, Duku, Taratak wilayah kerja Puskesmas Barung-Barung Balantai Tahun 2025.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini dilakukan di Nagari Siguntur, Duku dan Taratak Wilayah Kerja Puskesmas Barung-Barung Balantai tanggal 4-16 November 2024 dengan 72 sampel menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder mencakup data bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan data prevalensi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang diperoleh dari dinas kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan Puskesmas di Barung-Barung Balantai, kemudian data diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputerisasi.
Hasil penelitian separoh responden mengalami kejadian BBLR yaitu sebanyak 36 orang (50,0%), lebih dari separoh umur ibu beresiko yaitu sebanyak 41 orang (56,9%), lebih dari separoh paritas ibu tidak beresiko yaitu sebanyak 55 orang (76,4%), lebih dari separoh kadar Hb mengalami anemia yaitu sebanyak 37 orang (51,4%), lebih dari separoh status gizi kekurangan energy kronik (KEK) yaitu sebanyak 39 orang (54,2%), terdapat hubungan umur ibu dengan kejadian BBLR (p=0,017), terdapat hubungan paritas ibu dengan kejadian BBLR (p=0,000), terdapat hubungan kadar Hb dengan kejadian BBLR (p=0,005) dan terdapat hubungan status gizi dengan kejadian BBLR (p=0,000).
Kesimpulan terbukti terdapat hubungan umur ibu, paritas, kadar HB dan status gizi dengan kejadian BBLR pada bayi dan disarankan kepada petugas kesehatan terutama bidan setempat untuk melakukan pemantauan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan secara teratur sehingga dapat dilakukan pencegahan dini terhadap kejadian BBLR

Daftar Bacaan : 53 (2010-2024)
Kata Kunci : BBLR, Umur Ibu, Paritas, Kadar Hb, Status Gizi