RATNA SARI, CICI AYU (2025) Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Tn. S Dengan Penerepan Senam Kaki Diabetes Terhadap Peningkatan Perfusi Perifer Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Di Pstw Sabai Nan Aluih Sicincin tahun 2025. Other thesis, Universitas Alifah Padang.
![[thumbnail of COVER DAN PENGESAHAN]](http://repository.alifah.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
cover dan pengesahan.pdf - Published Version
Download (540kB)
![[thumbnail of BAB 1 PENDAHULUAN]](http://repository.alifah.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version
Download (246kB)
![[thumbnail of BAB V PENUTUP]](http://repository.alifah.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB V PENUTUP KIAN.pdf - Published Version
Download (230kB)
![[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA]](http://repository.alifah.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
DAFTAR PUSTAKA KIAN.pdf - Published Version
Download (229kB)
![[thumbnail of KIAN FULLTEXT]](http://repository.alifah.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
KIAN FULL Lengkap.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
RINGKASAN EKSLUSIF
Diabetes melitus termasuk penyakit metabolik kronis yang kerap
dialami lansia dan berpotensi menimbulkan komplikasi neuropati perifer.
Gejalanya antara lain kesemutan, nyeri, mati rasa, dan risiko ulkus
diabetikum. Data Dinas Kesehatan Sumatera Barat (2021) mencatat
prevalensi DM 1,3%, mendekati angka nasional 1,5%, dengan kasus
tertinggi di Kota Padang sebanyak 12.231 kasus. Salah satu intervensi
nonfarmakologis yang efektif, murah, dan mudah dilakukan adalah senam
kaki diabetik untuk memperbaiki sirkulasi darah, kekuatan otot, dan fungsi
saraf perifer. Studi kasus ini bertujuan mengetahui pengaruh senam kaki
diabetik terhadap peningkatan perfusi perifer penderita DM.
Pengkajian pada Tn. S menunjukkan telah menderita DM selama
dua tahun dengan keluhan kesemutan, panas pada telapak kaki, nyeri saat
berjalan tanpa alas, mati rasa, dan kaku. Pemeriksaan sensitivitas kaki
metode monofilament menunjukkan 5 titik pada kaki kanan dan 2 titik pada
kaki kiri, CRT > 2 detik. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan meliputi
ketidakstabilan kadar glukosa darah, perfusi perifer tidak efektif, dan
intoleransi aktivitas. Intervensi yang diberikan berupa senam kaki diabetik
dengan 10 gerakan selama 20–30 menit, satu kali sehari selama tiga hari
berturut-turut, disertai edukasi mandiri.
Evaluasi menunjukkan peningkatan sensitivitas kaki menjadi 3 titik
pada kaki kanan dan 1 titik pada kaki kiri, serta CRT < 3 detik. Pasien
melaporkan berkurangnya kesemutan dan nyeri. Senam kaki diabetik
terbukti efektif meningkatkan perfusi perifer pada lansia dengan DM.
Disarankan pasien melakukan secara rutin, dan institusi pelayanan lansia
mengintegrasikan program ini untuk pencegahan komplikasi.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Profesi Ners |
Date Deposited: | 25 Sep 2025 04:54 |
Last Modified: | 25 Sep 2025 04:54 |
URI: | http://repository.alifah.ac.id/id/eprint/2404 |