Hubungan Shift Kerja dan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Perawat Rawat Inap di RSUD M. Natsir Kota Solok Tahun 2025

UNIVERSITAS ALIFAH PADANG
Skripsi, Agustus 2025

Berliana Masvantia
Hubungan Shift Kerja dan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Perawat
Rawat Inap di RSUD M. Natsir Kota Solok Tahun 2025 xiii + 68 halaman, 12 tabel, 3 gambar, 14 lampiran

ABSTRAK
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengungkapkan bahwa 50,9% perawat di empat provinsi di Indonesia mengalami kelelahan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan shift kerja dan beban kerja dengan kelelahan kerja pada perawat rawat inap di RSUD M. Natsir Kota Solok
Metode penelitian adalah kuantitatif dengan studi desain cross sectional. Penelitian dilakukan di RSUD M. Natsir pada bulan Maret-Agustus 2025. Populasi pada penelitian ini yaitu semua perawat rawat inap di RSUD M. Natsir tahun 2025 sebanyak 198 orang. Sampel sebanyak 67 responden yang diambil menggunakan teknik propotionate stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan angket. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chisquare.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 26,9% perawat mengalami kelelahan kerja tinggi, 32,8% perawat mendapatkan shift kerja berisiko (shift malam), dan 58,2% perawat memiliki beban kerja berat. Terdapat hubungan yang signifikan antara shift kerja (p-value = 0,0001) dan beban kerja (p-value = 0,005) dengan kelelahan kerja pada perawat rawat inap.
Kelelahan kerja berhubungan dengan shift kerja dan beban kerja perawat rawat inap. Diharapkan kepada RSUD M. Natsir Kota Solok melakukan pengaturan rotasi shift yang lebih seimbang agar perawat memiliki waktu istirahat yang memadai, sehingga dapat mengurangi risiko kelelahan kerja yang tinggi.

Daftar Bacaan : 30 (2013-2025)
Kata Kunci : Beban Kerja, Kelelahan Kerja, Shift Kerja