Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. D Dengan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran Melalui Terapi Okupasi Melipat Origami Diruangan Nuri RSJ Prof HB. Saa`nin Padang Tahun 2025.

Jumlah skizofrenia setiap tahun di Indonesia semakin meningkat yaitu sebanyak 70%. Menurut SKI tahun 2023 Sumatra Barat merupakan urutan ke-5 tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 4,8%. Data yang di perolah dari RSJ Prof. HB. Saanin Padang penderita gangguan jiwa pada tahun 2024 sebanyak 7.033 jiwa, dengan halusinasi sebanyak 2.290 jiwa. Salah satu terapi non farmakologi yang digunakan adalah terapi okupasi melipat origami. Tujuan penulisan laporan karya ilmiah akhir ners ini untuk mengaplikasikan terapi okupasi melipat origami pada pasien halusinasi pendengaran.
Pengkajian pada Tn. D didapatkan bahwa Tn. D mendengar suara tangisan anak kecil, Tn. D mengatakan itu merupakan suara tangisan anaknya, suara itu datang 2 kali dalam satu hari, diagnosa utama yang diangkat pada kasus ini adalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran. Intervensi yang diberikan yaitu melaksanakan strategi pelaksanaan 1-4 dan pemberian terapi okupasi melipat origami.
Implementasi dilakukan pada Tn. D dengan Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Pendengaran selama 7 hari dengan melakukan strategi pelaksanaan 1-4 selama 4 hari dan di strategi pelaksanaan 4 dilakukan terapi okupasi melipat origami selama 3 hari berturut-turut dengan waktu 30 menit pada Tn. D diruangan Nuri RSJ. Prof HB. Saanin Padang. Hasil yang di dapatkan Tn. D mampu mengontrol halusinasi secara mandiri dengan melaksanakan strategi pelaksanaan 1-4 dan terapi melipat origami di dapatkan Tn. D mampu mengalihkan suara halusinasi serta tanda dan gejala halusinasi pada Tn. D berkurang.
Berdasarkan penatalaksanaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian terapi okupasi melipat origami ini dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran. Diharapkan bagi rumah sakit penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat di aplikasikan oleh perawat untuk menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran pada pasien dengan Gangguan Persepsi Sensori melalui tindakan Kerajinan.