Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Inderapura

ABSTRAK
Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang serius di Indonesia,
termasuk di wilayah kerja Puskesmas Inderapura. Angka kejadian stunting di
Indonesia masih di angka 21,5% dan di Wilayah Kerja Puskesmas Inderapura
persentase stunting sebesar 5,4%. Stunting terjadi akibat interaksi antara
kekurangan gizi kronis dan pola asuh yang tidak optimal, terutama pada balita
usia 12–59 bulan. Pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap pemenuhan
gizi, perawatan kesehatan, dan stimulasi tumbuh kembang anak. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian
stunting pada balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Inderapura.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif menggunakan desain
analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini
adalah semua ibu yang memiliki balita usia 12-59 bulan. Jumlah sampel sebanyak
54 ibu yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan
melalui kuesioner pola asuh dan data antropometri anak. Analisis statistik
menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 24 dari 54 responden menerapkan
pola asuh permisif (44,4%) dan 8 di antaranya mengalami stunting (33,3%). Hasil
Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh
orang tua dan kejadian stunting dengan nilai p = 0,013 (p < 0,05).
Kesimpulannya terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian
stunting pada balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Inderapura,
disarankan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan edukasi terkait pola
pengasuhan yang mendukung pertumbuhan balita, serta memperkuat
implementasi program 1000 Hari Pertama Kehidupan sebagai upaya pencegahan
stunting.
Daftar Bacaan : 65 (2018 – 2025)
Kata Kunci : Pola Asuh, Stunting, Balita, Orang Tua