Hubungan Penggunaan Media Sosial dengan Kesehatan Mental Remaja Putri di SMPN 31 Padang

Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat secara fisik, psikologis, dan intelektual. Kesehatan mental meliputi upaya-upaya dalam mengatasi stres, ketidakamampuan dalam menyesuaikan diri, memiliki hubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan. Berdasarkan Indonesia National Adolescents Mental Health Survey (I-NAMHS menunjukkan 1 dari 3 remaja memiliki masalah kesehatan mental. Gangguan mental paling banyak diderita remaja adalah gangguan kecemasan sebanyak 3,7%. Berdasarkan laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi angka kejadian depresi pada penduduk umur ≥ 15 tahun mencapai 0.8% di Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan media sosial dengan kesehatan remaja putri di SMPN 31 Padang Tahun 2024.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah 459 siswi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2024. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Proportional Sampling sebanyak 90 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen GHQ-12 dan SMAS-SF. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square.
Hasil analisis univariat didapatkan distribusi frekuensi kesehatan mental remaja putri yaitu 47,8% memiliki kesehatan mental bermasalah dengan 45,4% remaja putri menggunakan media sosial secara berlebihan. Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh antara penggunaan media sosial dengan kesehatan mental remaja putri di SMPN 31 Padang dengan p-value 0,037 (p<0,05).
Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara penggunaan media sosial dengan kesehatan mental remaja putri di SMPN 31 Padang. Diharapkan kepada pihak SMPN 31 Padang untuk mengedukasi siswa dan siswi terkait penggunaan media sosial dikarenakan media sosial berdampak pada tumbuh kembang remaja terutama perkembangan emosional.