Hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian speech delay pada anak usia prasekolah 3-6 tahun diwilayah kerja puskesmas dadok tunggul hitam kota padang

UNIVERSITAS ALIFAH PADANG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Skripsi, September 2025

Sisila Kencana

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Speech Delay Pada Anak Prasekolah Usia 3-6 Tahun Diwilayah Kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Kota Padang
xii + 63 halaman, 9 tabel, 10 lampiran, 3 gambar

ABSTRAK

Keterlambatan bicara (speech delay) pada anak prasekolah merupakan masalah tumbuh kembang yang dapat menghambat komunikasi, interaksi sosial, dan kesiapan akademik di masa depan. Prevalensi speech delay dilaporkan cukup tinggi baik di dunia maupun di Indonesia, dengan faktor risiko yang bervariasi seperti genetika, status gizi, penggunaan gadget berlebih, dan pola asuh orang tua. Pola asuh berperan penting karena memengaruhi stimulasi bahasa dan interaksi verbal anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian speech delay pada anak prasekolah usia 3–6 tahun di wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Kota Padang.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi berjumlah 69 anak, dan sampel sebanyak 41 anak dipilih menggunakan teknik purposive sampling sesuai kriteria inklusi. Variabel independen adalah pola asuh orang tua, sedangkan variabel dependen adalah kejadian speech delay. Instrumen penelitian berupa kuesioner parenting style dan penilaian perkembangan bahasa berdasarkan modifikasi tes Denver II. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh otoriter paling dominan diterapkan (48,8%), Kejadian speech delay ditemukan pada (53,7%) anak. Uji Chi-Square menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), sehingga terdapat hubungan signifikan antara pola asuh orang tua dengan kejadian speech delay. Pola asuh demokratis terbukti lebih mendukung perkembangan bahasa dibanding otoriter maupun permisif.
Kesimpulannya, pola asuh yang tepat berperan besar dalam pencegahan speech delay, khususnya demokratis yang menekankan komunikasi dan stimulasi. Disarankan agar orang tua meningkatkan interaksi verbal, membatasi penggunaan gadget, serta aktif memberikan stimulasi bahasa sejak dini. Puskesmas diharapkan memperkuat edukasi tentang pola asuh, sedangkan penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan faktor lain seperti gizi, lingkungan, dan genetik.

Daftar Bacaan : 25 (2016 – 2023)
Kata Kunci : Pola Asuh Orang Tua, Speech Delay, Prasekolah