Asuhan keperawatan Pada Ny. Y Dengan Penerapan Intervensi Buerger Allen Exercise Dalam Meningkatkan Perfusi Perifer Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Rsup Dr M Djamil Padang Tahun 2025.

Fenomena yang menjadi dasar penyusunan EBN ini adalah meningkatnya
prevalensi Diabetes Melitus Tipe II di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat yang
mencapai 1,3% pada tahun 2021 dengan 12.231 kasus di Kota Padang. Pada pasien Ny.
Y yang telah menderita DM selama 10 tahun ditemukan data klinis berupa GDS 334
g/dL, nyeri skala 5, kesemutan, edema kaki, nilai Ankle Brachial Index (ABI) 0,85,
serta leukosit 11.000/mm³. Data tersebut menunjukkan adanya komplikasi perfusi
perifer tidak efektif, sehingga penulis tertarik menerapkan intervensi non-farmakologis
berbasis bukti yaitu Buerger Allen Exercise untuk memperbaiki sirkulasi perifer dan
mencegah komplikasi lebih lanjut.
Metode pelaksanaan dimulai dengan pengkajian menyeluruh dan analisis data,
kemudian ditegakkan empat diagnosa keperawatan yaitu ketidakstabilan kadar glukosa
darah, nyeri akut, perfusi perifer tidak efektif, dan risiko infeksi. Intervensi
keperawatan mencakup manajemen hiperglikemia melalui monitoring GDS dan
kolaborasi insulin, manajemen nyeri dengan teknik relaksasi, pencegahan infeksi
melalui edukasi perawatan kaki, serta latihan Buerger Allen Exercise 2 kali sehari pagi
dan sore selama 12–15 menit. Implementasi dilakukan sesuai SOP dengan dukungan
keluarga.
Hasil implementasi selama 3 hari menunjukkan adanya perbaikan signifikan: GDS
menurun menjadi 106 mg/dL, nyeri berkurang dari skala 5 menjadi 3, ABI meningkat
menjadi 1,01, serta tidak ditemukan tanda-tanda infeksi. Evaluasi ini membuktikan
bahwa EBN yang diterapkan efektif dalam meningkatkan perfusi perifer.
Kesimpulannya, Buerger Allen Exercise terbukti sebagai intervensi efektif untuk
pasien DM tipe II dengan gangguan perfusi perifer. Saran untuk rumah sakit adalah
menjadikan latihan ini bagian dari standar asuhan keperawatan, sedangkan pasien dan
keluarga diharapkan melaksanakannya secara rutin disertai pola hidup sehat guna
mencegah komplikasi vaskular dan amputasi.