HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS DI TPMB EKA PUTRIANA, S.KEB KABUPATEN KERINCI TAHUN 2025

UNIVERSITAS ALIFAH PADANG Skripsi, Agustus 2025 Siti Yuanes Hubungan Dukungan Suami dan Paritas Ibu dengan Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Nifas di TPMB Eka Putriana, S.Keb Kabupaten Kerinci Tahun 2025.
xiii + 66 Halaman, 11 Tabel, 2 Gambar, 10 Lampiran
ABSTRAK
Postpartum blues adalah gangguan psikologis ringan pada ibu nifas dalam dua minggu pertama pascapersalinan. WHO (2018) melaporkan prevalensi global 3–8%, Asia 26–85%, dan Indonesia 50–70%. Gejalanya berupa cemas, mudah tersinggung, menangis tanpa sebab, serta gangguan tidur, yang berisiko berkembang menjadi depresi atau psikosis postpartum. Observasi di TPMB Eka Putriana Kabupaten Kerinci menunjukkan banyak ibu nifas, terutama primipara dan tanpa dukungan suami, mengalami postpartum blues. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan dukungan suami dan paritas dengan kejadian postpartum blues.. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 40 ibu nifas yang diambil secara total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dukungan suami dan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), sedangkan analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 55,0% responden mengalami postpartum blues dan 52.5% tidak mendapatkan dukungan suami, serta (86,4%) responden primipara lebih banyak mengalami postpartum blues dibandingkan responden multipara. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dan paritas ibu dengan kejadian postpartum blues dengan nilai p-value = 0,000 (<0,05). Dukungan suami dan paritas berhubungan signifikan dengan kejadian postpartum blues. Tenaga kesehatan perlu meningkatkan edukasi mengenai pentingnya dukungan emosional pascapersalinan untuk mencegah gangguan psikologis. KataKunci : Dukungan Suami, Postpartum Blues, Ibu Nifas Daftar Bacaan : 50 (2018-2024)