PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA SOSIAL WHATSAPP TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENANGANAN DISMENORE DI SMPN 15 PADANG

Berdasarkan data WHO tahun 2020, kejadian dismenore di seluruh dunia 50% setiap negara. Di Indonesia kejadian dismenore primer pada remaja putri berusia 14-19 tahun sekitar 54,89%. Berdasarkan data dari Dinkes Kota Padang tahun 2023, kasus dismenore sebanyak 183 kasus, di wilayah Kecamatan Koto Tangah memiliki data dismenore terbanyak yaitu 55 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui media sosial WhatsApp terhadap tingkat pengetahuan remaja putri tentang penanganan dismenore di SMPN 15 Padang.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Pre-Eksperimen rancangan One Group Pretest-Posttest design. Penelitian dilakukan di SMPN 15 Padang, telah dilaksanakan dari bulan September 2024-Februari 2025 dan pengumpulan data dilakukan bulan November 2024. Populasi seluruh siswi kelas VIII sebanyak 96 siswi. Sampel sebanyak 49 siswi dengan teknik pengambilan secara Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara Univariat dan Bivariat menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata tingkat pengetahuan remaja putri sebelum diberikan pendidikan kesehatan (50,16) dan rerata sesudah diberikan pendidikan kesehatan (84,02) dengan beda mean (33,86). Ada pengaruh pendidikan kesehatan melalui media sosial WhatsApp terhadap tingkat pengetahuan remaja putri tentang penanganan dismenore di SMPN 15 Padang dengan p-value 0,000 (p<0,05).
Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui media sosial WhatsApp terhadap tingkat pengetahuan remaja putri tentang penanganan dismenore di SMPN 15 Padang. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi kesehatan melalui WhatsApp guna memperluas wawasan remaja putri tentang penanganan dismenore.